Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat aku sukai. Menulis dengan
hati dan penuh ketulusan adalah caraku. Aku lebih suka menulis dengan tema Pendidikan.Beberapa
buku tentang cara menulis sudah pernah aku baca. Beberapa artikel tentang
pendidikan telah aku tulis dan kuunggah alam sukisspd.blogspot.com. Walaupun hanya
sekedar menulis di blogger, aku merasa puas dan tak henti-hentinya ku menulis.
Menulis membuatku merasa rileks. Dengan menulis aku mencurahkan segala
beban perasaan yang berkecamuk di dalam pikiranku. Karena aku juga mempunyai
latar belakang pendidikan, dan hobi seni sebagai pelengkap keindahan. Menulis aku
anggap sebagai sarana untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan stress.
Sehingga waktuku tak sia-sia sebagaimana yang dilakukan kebanyakan orang hanya
diisi dengan lamunan yang tak pernah ada tujuan.
Aku ingin mengubah sebuah rasa menjadi sebuah karya dan menyusun karya yang
penuh rasa. Menulis yang disertai rasa akan menghasilkan sebuah tulisan yang
halus, indah dan penuh esetika serta mudah dipahami orang lain. Tulisan yang
penuh rasa akan cepat mempengaruhi pembaca ke alam yang diinginkan. Coba
bayangkan manakala tulisan novel yang kemudian diangkat menjadi sebuah film
atau sinetron tidak dapat mempengaruhi pemirsa, tentu film atau sinetron tadi
tidak banyak diminati banyak orang, retting rendah sehingga kadang kala sang
manager tidak akan memperpanjang episode selanjutnya. Hal ini dilakukan karena
dianggap merugikan.
Selain itu menulis saya jadikan penelitian dalam dunia pendidikan.
Ketrampilan menulis juga bermanfaat mengembangkan karir, mendukung kinerja, dan
tentu pada akhirnya juga akan mendapatkan uang sebagai tambahan diluar
pekerjaanku sebagai guru. Terkadang jika pada musimnya tulisanku lebih mahal
dari pada gajiku sebagai guru di sebuah sekolah dasar negeri di pinggiran
bantaran bengawan solo. Didapatkan hasil bahwa menulis adalah sarana paling
mudah dan murah sebagai salah satu cara untuk meringankan beban pikiran, beban
hati dan pada akhirnya dapat mengobati hati, fikiran dan dompet yang kosong.
Aku memang merasa hidup ini penuh dengan beban. Beban di rumah, di sekolah,
di lingkungan masyarakat dan di lembaga pendidikan kecamatan, di lembaga
Pemberdayaan Mayarakat kecamatan, di lembaga keuangan suteramas dll. Anehnya
mengapa disetiap lembaga yang kumasuki aku harus menjadi juru kunci
penyelesaian masalah. Aku harus menjadi ster penting bahkan Raja yang harus
memutuskan setiap permasalahan. Layakya sebuah samudera, segala sesuatu buruk
atau baik masuk dalam dadaku, dan aku diharapkan bisa menjernihkannya sehingga
lautan tidak semakin keruh. Dengan kata lain aku harus dapat mengubah setiap
rasa menjadi bermakna, berguna dan memacu semangat untuk tetap berkarya.
Namun terkadang aku merasa bahwa aku manusia tidak sempurna, keputusanku
merugikan sebagian orang, padahal itu harus kuputuskan. Terkadan perjalanan
ster dapat menolong orang lain namun juga menghambat yang lain. Di sini aku
harus tetap harus menimang-nimang maslahah dan mundhorotnya.
Untuk menguangi beban yang kutanggung maka menulis adalah caraku untuk
meringankan semua itu. Karena aku sungguh lemah terhadap rasa, dah aku luluh
terhadap rasa. Sehingga aku harus mengubahnya menjadi kelemahan yang
membahagiakan banyak orang, dan keluluhan yang memberi manfaat pada sesama.
Yang akhirnya Menulis dengan santai dan
penuh perasaan akan menjadikan tulisan tersebut mempunyai ruh tersendiri.
Semoga aku tetap bisa menulis. Walaupun kadang sakit menghambatku untuk menulis.
Walaupun tidak bisa menulis setiap hari, aku tetap akan berusaha untuk bisa
menulis. Semoga suatu hari aku bisa membuat tulisan dari gubahan rasa, yang
bisa menginspirasi semua orang yang memiliki rasa yang berbeda beda.
0 comments:
Posting Komentar