PERMAINAN COPI KARA SEBAGAI MEDIA MENGHAFAL JUZ AMMA
PADA SISWA SDN KADUNGREJO 1
Muhammad Zidnii
Nuron1, Nur Kholifatul
Fadhilah2, Retno Kurnia Putri 3, Nur Hidayah 4, Dian
Karismah5
1) Program Studi Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Jombang
email: zidniinuron@gmail.com
2) Program Studi Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Jombang
3) Program Studi Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Jombang
4) Program Studi Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Jombang
5) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI
Jombang
email: dianfazha@gmail.com
ABSTRAK
Inovasi dalam pengelolaan
pendidikan di maksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian
tujuan. Pendidikan
sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai dan gagasan,
sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi
kemajuan bangsa dan negara. SDN
Kadungrejo 1 berada di wilayah paling utara kecamatan Baureno dan perbatasan
dengan kabupaten Tuban. Letak sekolah yang berada di pinggiran Bengawan Solo
mengakibatkan sekolah menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Kondisi ekonomi
orang tua siswa rata-rata dalam kategori ekonomi lemah.
Pemanfaatan
permainan Congklak
Pintar Kartu Acak (Copi Kara) memiliki tujuan yaitu memberdayakan minat siswa SDN Kadungrejo 1
dalam menghafal Juz Amma dan memberikan pengetahuan baru tentang pemanfaatan
budaya permainan congklak sebagai alat
bantu pembelajaran menghafal Juz Amma. Permainan congklak sebagai media
belajar, dapat
mempermudah menghafal dan menumbuhkan semangat anak dalam mempelajari Juz Amma beserta makna
yang terkandung di dalamnya. Metode pelaksanaannya yakni siswa mempelajari ilmu
tajwid dalam Al Qur’an dengan bacaan yang benar dan fasih, kemudian pengajar
dapat mengkolaborasikan permainan Copi
Kara dalam menghafal. Selanjutnya dapat di
mainkan pada
setiap kelompok peserta didik untuk saling mempraktekkan hafalan dalam
permainan. Melalui pemanfaatan permainan Copi Kara pada siswa SDN Kadungrejo 1,
diharapkan minat siswa dalam menghafal Juz Amma dapat tumbuh dan
terealisasikan. Progam ini menggunakan metode yang rinci dan terjadwal mulai
dari persiapan awal sampai dengan praktik pelaksanaan pembelajaran dengan hasil
pembelajaran mandiri dan kreatif melalui pentas mandiri. Pada akhirnya,
permainan Copi Kara diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru
tentang pemanfaatan budaya permainan
congklak sebagai alat pembelajaran dalam menghafal Juz Amma.
Kata
Kunci : Juz Amma, papan congklak, kartu acak
ABSTRAC
Innovation in education management are intended to
help the process of education in achieving the goals. Education as part of the
culture is a means successor values and ideas, so that everyone can
participate in the transformation of values for the progression of the
nation. SDN Kadungrejo 1 located in the northern Baureno districts and border with
Tuban regency. The location of the school on the Bengawan Solo river result in
schools becoming flooded ever year. The economic condition of students parent
on average weak economy category. Utilization of game Smart Congklak Scramble
Card”Congklak Pintar Kartu Acak (Copi Kara)” has the goal of empowering
students' interest in memorizing SDN Kadungrejo 1 Juz Amma and provide new
knowledge about the use of culture congklak game as a learning tool to memorize
Juz Amma. Congklak games as a media of learning, it can make easy for
memorization and growing the spirit of a child in learning Juz Amma and also
the meaning in Juz Amma. Methods of implementation which students learn the
science of “Tajwid” of the Qur'an by reading the true and fluently, then
teachers can collaborate Copi Kara game in memorizing. Furthermore, it can be
played on any group of learners to practice memorizing in the game. Through the
utilization Copi Kara game of the student SDN Kadungrejo 1, expected students'
interest in memorizing Juz Amma can grow and realized. This program uses a
detailed method and the scheduled start from the frist preparation to the
implementation of learning practices with the results of independent and
creative learning through independent stage. In the end, the game Copi Kara is
expected to provide new knowledge about the use of culture congklak game as a
learning tool to memorize Juz Amma.
Keywords: Juz Amma, congklak board, scramble card
1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Revolusi
ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar
anak, kemajuan media komunikasi dan informasi dan lain sebagainya memberi arti
tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu
dasar pentingnya inovasi dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran yang di
maksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam mencapai tujuan.
Disamping itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana
penerus nilai-nilai dan gagasan-gagasan, sehingga setiap orang mampu berperan
serta dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara.
Baca Selengkapnya
Baca Selengkapnya
Indonesia
adalah negara yang kaya akan keragaman budaya daerah yaitu segala sesuatu yang
dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah
atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk
dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya,
budaya-budaya tersebut dapat berupa bangunan, tarian, permainan dan lain-lain.
Hampir setiap daerah di indonesia memiliki kebudayaan mereka sendiri, hal itu
karena mereka memiliki cara hidup yang berbeda serta lingkungan alam yang
berbeda pula.[1]
Budaya
tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru
sebagai contoh, salah satu permainan tradisional yang dahulu populer adalah
congklak atau dikenal juga dengan nama dakon, yaitu permainan tradisional
menggunakan papan yang dinamakan papan congklak. Pada papan congklak
terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling
berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi
pemain dan lubang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
pada permainan ini setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dalam
permainan ini tertanam berbagai nilai kehidupan, diantaranya nilai 7 adalah
jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecilpun sama.
Artinya, setiap orang mempunyai jatah waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7
hari. Ketika biji diambil dari satu lubang, ia mengisi lubang yang lain,
termasuk lubang induknya. Pelajaran dari fase ini adalah, setiap hari yang kita
jalani, akan mempengaruhi hari-hari kita selanjutnya, dan juga hari-hari orang
lain. Apa yang kita lakukan hari ini menentukan apa yang akan terjadi pada masa
depan kita. Apa yang kita lakukan hari ini bisa jadi sangat bermakna pula bagi
orang lain. Biji yang diambil disebarkan pada setiap lubang secara urut,
setelah biji terakhir di letakkan kemudian pemain mengambil lagi, berarti bahwa
hidup itu harus memberi dan menerima[2].
Umumnya masrarakat masa kini kurang mempertahankan jati diri bangsa. Sebagai
contoh sederhana, permainan tradisional di Indonesia mulai terabaikan,
individual dan tidak mau tahu dengan budayanya sendiri. Terlihat beberapa
pergeseran budaya pada permainan anak, anak yang lebih suka menyendiri dan
memainkan game elektronik atau permainan modern adalah salah satu contoh, bahkan
terkadang mereka tidak mengenal permainan tradisional yang ada di daerahnya. Prinsip
bela negara dalam agama Islam juga di terapkan, dengan membaca Al-Qur’an serta
memahami maknanya seseorang akan sadar pentingnya menjaga budaya dan moral
bangsa. Anak yang beragama Islam perlu di ajarkan sejak dini untuk membaca
Al-Qur’an dan di harapkan dapat juga menghafal surat-surat pendek dalam Juz
Amma, sebagai syarat kesempurnaan dalam melaksanakan sholat. Juz Amma adalah
bagian dari Al-Qur’an yang terdapat pada Juz ke 30, yang terdiri dari surah pendek
dengan bahasa yang indah. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah
seperti rumah kumuh yang mau runtuh” (HR. Tirmidzi)[3].
Untuk memunculkan dan menguatkan niat anak untuk menghafal perlu ada arahan
motivasi yang terus disampaikan kepada anak disetiap waktu dan keadaan.
Dusun
Mandek Desa Kadungrejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro adalah daerah
yang terpencil, sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani yang
sehari-hari lebih banyak berada di sawah. Daerah yang terletak disekitar aliran
Bengawan Solo yang berbatasan dengan Kabupaten Tuban, mengakibatkan
perkembangan daerah ini cukup lambat. Dengan akses jalan yang terbatas karena
berada diantara area persawahan serta jalan yang berbatu sehingga sulit untuk
dilewati dengan alat transportasi. Di dusun ini terdapat sebuah SD kecil
bernama SDN Kadungrejo 1, SDN Kadungrejo 1 di Dusun Mandek Kecamatan Baureno memiliki siswa relatif sedikit yaitu 25 siswa
dalam satu sekolahan[4].
Minat terhadap pelajaran agama cukup baik, namun sarana penunjang serta tenaga
pengajar yang kurang memadai mengakibatkan kurangnya kegiatan yang
mengembangkan minat dan bakat akan membaca serta menghafal Al-Qur’an khususnya
Juz Amma. Dengan keadaan sekolah yang demikian siswa hanya bisa menerima dan
memanfaatkan fasilitas yang ada demi mecari ilmu walaupun tak seperti sekolah
di perkotaan. Berdasarkan fakta yang terjadi pada SDN Kadungrejo 1 di Dusun
Mandek. Maka dibutuhkan sebuah upaya pengabdian masyarakat dengan memberikan
fasilitas atau perangkat belajar yang dapat memberdayakan siswa untuk menghafal
Juz Amma. Copi Kara ( Congklak Pintar Kartu Acak ) adalah alat
pembelajaran yang dapat di kembangkan menjadi salahsatu cara untuk membantu
menyelesaikan permasalah yang terjadi pada SDN Kadungrejo I dalam mengatasi
kesulitan siswa belajar dan menghafal Juz Amma.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
pemaparan di atas, maka masalah yang ingin diselesaikan adalah :
1. Bagaimana pemberdayaan siswa SDN Kadungrejo 1
dalam menghafal Juz Amma melalui permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu
Acak)?
2. Bagaimana memanfaatkan dan melestarikan budaya
permainan congklak sebagai alat pembelajaran dalam menghafal Juz Amma?
C. Tujuan
Kegiatan
yang akan dilaksanakan ini memiliki tujuan:
1. Munculnya minat siswa SDN Kadungrejo 1 dalam
menghafal Juz Amma melalui permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu Acak).
2. Memberikan pengetahuan baru pemanfaatan budaya
permainan congklak sebagai alat pembelajaran dalam menghafal Juz Amma.
D. Luaran
Yang Diharapkan
Luaran
yang di harapkan dari program pengabdian adalah bermanfaatnya media
pembelajaran yang berupa permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu Acak) bagi
siswa SDN Kadungrejo 1 Dusun Mandek Desa Kadungrejo adalah sebagai berikut :
1. Lahirnya generasi baru dalam menghafal
Al-Qur’an khususnya Juz Amma di SDN Kadungrejo 1 Dusun Mandek Desa Kadungrejo.
2. Copi Kara (Congklak Pintar Kartu Acak) di
gunakan sebagai alat pembelajaran baru di SDN Kadungrejo 1 Dusun Mandek Desa Kadungrejo.
3. Terbentuknya kader penerus dalam menjalankan
metode menghafal Juz Amma dengan metode permainan Copi Kara (Congklak Pintar
Kartu Acak).
E.
Manfaat Kegiatan
Ø Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan siswa
SDN Kadungrejo 1 dalam menghafal Juz Amma melalui permainan Copi Kara (
Congklak Pintar Kartu Acak ), juga sebagai bentuk pelestarian kembali
permainan tradisional congklak.
Ø Bagi masyarakat dusun kegiatan ini juga dapat sebagai nilai
tambah dalam menumbuhkan generasi mendatang yang lebih berakhlak karena dapat
menghafal dan menerapkan makna dalam Juz Amma.
Ø Bagi orang tua kegiatan ini dapat sebagai contoh dan
inspirasi dalam mendidik anaknya sehingga menjadi anak yang berbakti serta
sholeh.
Ø Bagi pemerintah kegiatan ini dapat sebagai acuan program
pendidikan mendatang agar lebih mengimbangkan antara pendidikan mata pelajaran
umum dan mata pelajaran agama demi terbentuk generasi penerus yang cerdas serta
berakhlak.
2.
METODE
Pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan memberikan pembinaan kepada siswa dalam menerapkan modul
pembelajaran serta prosedur permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu Acak)
untuk mencapai
tujuan yang di harapkan, hal itu diwujudkan dengan cara mengatur permainan
sedemikian rupa demi maksimalnya permainan sebagai metode belajar dan menghafal
Juz Amma. Beberapa
tahapan dalam teknik pembelajaran yang perlu di perhatikan dalam belajar dan
menghafal Juz Amma sebagai berikut:
1. Persiapan (Siswa Mengaji)
2. Siswa Bermain Congklak
3. Siswa membaca surat pada kartu acak
4. Siswa dapat menghafal surat pada Juz Amma
5. Kaderisasi untuk meneruskan program
1. Persiapan (Siswa Mengaji)
2. Siswa Bermain Congklak
3. Siswa membaca surat pada kartu acak
4. Siswa dapat menghafal surat pada Juz Amma
5. Kaderisasi untuk meneruskan program
Untuk
mengawali permainan Copi Kara terlebih dahulu siswa membaca dan memahami
surat-surat yang ada dalam Juz Amma, dengan demikian diharapkan akan tercipta
suasana yang menyenangkan ketika menghafal Juz Amma. Dalam modul pembelajaran
Juz Amma terbagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap pertama, tahap kedua, dan
tahap ketiga. Pembagian materi tersebut berguna sebagai cara untuk mempermudah
siswa dalam menghafal dan pembimbing untuk mengukur sejauh mana kemampuan yang
dimiliki siswa dalam menghafal juz amma. Pada tahap pertama terdapat 12 surat
yang mudah dalam menghafalkan, pada tahap kedua terdapat 12 surat yang cukup
sulit dalam menghafalkan, dan pada tahap ketiga terdapat 13 surat yang sulit
dalam penghafalannya.
Pada
prinsipnya cara bermain Copi Kara sama dengan congklak pada umumnya.
Bedanya terdapat pada kartu acak yang diambil ketika biji congklak terakhir di
letakkan pada lubang, kemudian pemain membaca perintah yang ada pada kartu acak
untuk melanjutkan permainan. Apabila tidak dapat melaksanakan perintah pemain
tidak dapat melanjutkan permainannya. Berikut adalah tata cara dalam memainkan Copi
Kara secara terperinci:
1.
Permainan dilakukan
dua orang pemain yang berada pada tingkatan hafalan yang sama.
2.
Bagi biji kesetiap
lubang berisi 7 biji dan setiap peserta memiliki 49 biji yang tersebar di 7
lubang yang ada di hadapannya.
3.
Setiap pemain diberi
sejumlah kartu acak sesuai kategori pemain atau tingkat hafalan.
4.
Pemain di
perkenankan suit atau mengundi untuk menentukan siapakah yang memulai permainan
terlebih dahulu.
5.
Pemain yang menang
suit atau undian berhak mengambil biji dan memulai permainan.
6.
Permainan dimulai
dengan mengambil seluruh biji di satu lubang dan menyebarkannya satu per satu
di lubang lain secara urut searah jarum jam.
7.
Setelah biji yang di
genggam disebar, pemain diperkenankan mengambil kartu setelah biji terkhir di
letakkan dalam lubang.
8.
Pemain yang
mengambil kartu diperkenankan melaksanakan perintah yang ada pada kartu untuk
melanjutkan permainan.
9.
Bila pemain dapat
melaksanakan perintah yang ada pada kartu, maka pemain dapat mengambil biji pada
lubang yang berada ketika meletakkan biji terakhir, kemudian melanjutkan
permainan.
Kaderisasi di bentuk tanpa ada
paksaan yaitu terdiri dari tenaga pengajar yang mengerti dan memahami permainan
Copi Kara (Congklak Pintar Kartu Acak), Kaderisasi di bentuk dengan cara
melakukan ajakan kepada tenaga pengajar yang ada di SDN Kadungrejo 1 untuk
mempelajari dan memahami proses dari metode pembelajaran yang ada dalam
permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu Acak).
3. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Seiring pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini kepercayaan masyarakat terhadap sekolah SDN Kadungrejo 1 semakin
bertambah, yang semula jumlah siswa 25 anak menjadi 37 siswa pada tahun ajaran
baru 2015/2016. Siswa
SDN Kadungrejo 1 yang
semula kurang membaca Juz Amma serta belum berminat
menghafalnya, menjadi lebih termotivasi dan bersemangat dengan adanya permainan
Copi Kara
(Congklak Pintar Kartu Acak). Pelatihan yang dilakukan selama
empat bulan menghasilkan beberapa perubahan, dengan dikenalnya kembali
permainan tradisional congklak sebagai permainan anak yang unik serta mudah
dalam memainkan. Permainan congklak dapat mengasah kepekaan anak-anak terhadap
lingkungannya maka Copi
Kara (Congklak Pintar Kartu Acak) mudah diterima, dengan
permainan ini siswa akan terpacu untuk belajar bersama teman-temannya sehingga
dapat meningkatkan kemampuan siswa berinteraksi dengan orang lain. Berbeda
dengan permainan modern yang ada saat ini permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu
Acak) memiliki banyak kelebihan beberapa diantaranya adalah
merangsang siswa untuk dapat mengatur strategi memenangkan permainan,
melestarikan permainan tradisional, menghafal Juz Amma dengan cara yang
menyenangkan, serta siswa juga dapat mempelajari permainan yang sudah sejak
dahulu di mainkan oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Terbentuknya
calon-calon penghafal Al- qur’an yang lahir dari siswa SDN Kadungrejo I yaitu
sebagai berikut:
·
20 siswa menghafal juz amma tahap
pertama,
·
15 siswa hafal juz amma tahap
kedua,
·
5 siswa sedang dalam hafal juz
amma tahap ketiga,
Tahapan
dalam menghafal Juz Amma adalah Pembagian
materi yang digunakan untuk membedakan kemampuan menghafal
dan banyaknya ayat pada surat-surat Juz Amma selama rentang pelatihan, yaitu tahap pertama terdapat 12 surat
yang mudah dalam menghafalkan, tahap kedua terdapat 12 surat yang cukup sulit
dalam menghafalkan, dan tahap ketiga terdapat 13 surat yang sulit dalam
penghafalannya.
Terbentuknya 3 kader yang
beranggotakan tenaga pendidik yang tertarik dan ingin mendalami Copi Kara (Congklak Pintar Kartu
Acak) sebagai metode pembelajaran, sebagai hasil dari pembinaan kepada tenaga pendidik dalam menerapkan modul
pembelajaran serta prosedur permainan Copi Kara agar dapat mencapai
tujuan yang di harapkan dan di tambah
kader dari pihak siswa sebanyak 3 orang. Terbentuknya
kaderisasi yang beranggotakan tenaga pendidik dan peserta didik memungkinkan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu
Acak) memiliki potensi berlanjut sebagai metode belajar
mengaji dan menghafal Juz Amma serta melestarikan permainan tradisional congklak.
Terlaksananya pentas mandiri yang dilaksanakan sebagai puncak kompetisi
menghafal Juz Amma sebagai hasil dari metode pembelajaran melalui permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu
Acak). Pentas
mandiri yang
dilaksanakan
di awali dengan kompetisi menghafal Juz Amma dengan bermain Copi Kara (Congklak Pintar Kartu
Acak), yaitu dengan bermain congklak dan mengaji. Lomba ini memerlukan
ketangkasan serta kecermatan dalam bermain congklak dan kuat dalam menghafal
surat-surat Juz Amma. Pentas
mandiri juga menjadi
akhir dari pelatihan Copi
Kara (Congklak Pintar Kartu Acak)
yang dilakukan di SDN Kadungrejo I yang
menciptakan calon penghafal Al-qur’an baru dengan jenjang usia
anak-anak.
4. KESIMPULAN
Dusun Mandek Desa
Kadungrejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro adalah daerah yang terpencil,
sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani yang sehari-hari
lebih banyak berada di sawah. Daerah yang terletak disekitar aliran Bengawan
Solo yang berbatasan dengan Kabupaten Tuban, mengakibatkan perkembangan daerah
ini cukup lambat. Dengan akses jalan yang terbatas karena berada diantara area
persawahan serta jalan yang berbatu sehingga sulit untuk dilewati dengan alat
transportasi.
Copi Kara ( Congklak Pintar Kartu Acak ) adalah alat
pembelajaran yang dapat di kembangkan menjadi salahsatu cara untuk membantu
menyelesaikan permasalah yang terjadi pada SDN Kadungrejo I dalam mengatasi
kesulitan siswa belajar dan menghafal Juz Amma. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan
pembinaan kepada siswa dalam menerapkan modul pembelajaran serta prosedur
permainan Copi Kara (Congklak Pintar Kartu Acak) untuk mencapai tujuan
yang di harapkan. Beberapa tahapan dalam teknik pembelajaran yang perlu
di perhatikan dalam belajar dan menghafal Juz Amma sebagai berikut:
1.
Persiapan (Siswa mengaji)
2.
Siswa Bermain Congklak
3.
Siswa Membaca Surat Pada Kartu
Acak
4.
Siswa Dapat Menghafal Surat Pada
Juz Amma
5.
Kaderisasi Untuk Meneruskan
Program
Ketercapaian
kegiatan setelah pelatihan:
a) Bertambahnya
kepercayaan masyarakat terhadap sekolah SDN Kadungrejo 1 yang semula jumlah
siswa 25 anak menjadi 37 siswa pada tahun ajaran baru 2015/2016
b) 20
siswa menghafal juz amma tahap pertama
c) 15
siswa hafal juz amma tahap kedua
d) 5
siswa sedang dalam hafal juz amma tahap ketiga
e) Terbentuknya
3 kader dari tenaga pendidik dalam penerapan metode pembelajaran baru untuk
menghafal juz amma dengan permainan Copi Kara
f) Terbentuknya
kader dari pihak siswa sebanyak 3 siswa
g) Tercapainya
ajang kreatifitas berupa pentas mandiri
Pentas mandiri berupa
puncak dari
kompetisi
menghafal Juz Amma serta
akhir dari pelatihan Copi
Kara (Congklak Pintar Kartu Acak)
yang dilakukan di SDN Kadungrejo I yang
menciptakan hafidz-hafidzah baru dengan jenjang usia anak-anak.
5. UCAPAN
TERIMAKASIH
a.
Ucapan terimakasih yang pertama
kami berikan kepada KEMENRISTEK dikti yang mendukung program kami.
b.
Dr. H. Winardi, S.H., M.Hum,
selaku Ketua STKIP PGRI Jombang yang memberikan dukungan secara apresiasi dan
materi sehingga tim pengabdian mampu berkarya.
c.
Pembantu Ketua 1, 2 dan 3 STKIP
PGRI Jombang, yang berkonstribusi secara materiil sehingga proses kami dalam
berkarya selalu berwarna.
d.
Kemahasiswaan STKIP PGRI Jombang,
yang berkontribusi secara kritis mulai dari awal hingga proses menuju yang
terbaik.
e.
Safiil Ma’arif, S.Pd selaku dosen
pembimbing yang mendukung dan membimbing kami dari awal proposal, pelaksanaan
pengabdian, laporan kemajuan dan laporan akhir hingga berhasil dalam PIMNAS
2015.
f.
Bapak Banu Wicaksono,M.Pd, yang
membimbing kami dari awal proposal, laporan kemajuan dan laporan akhir hingga
berhasil dalam PIMNAS 2015.
g.
Dr. Wiwin Sri Hidayati, M.Pd yang
mendukung kami dalam administrasi dan perijinan.
h.
Sukis, S.Pd selaku kepala SDN
Kadungrejo 1 yang menerima dan memberi ijin kami untuk melaksanakan pengabdian.
i.
Ning Suci, S.Pd yang memberikan
tempat singgah sementara dalam pelaksanaan pengabdian.
j.
Perangkat desa dan Komite Sekolah
yang memberi ijin kami untuk melaksanakan pengabdian.
k.
Para dewan guru yang telah
membantu dan mendukung kegiatan pengbdian dengan ikut serta dalam kegiatan.
l.
Kedua orang tua kami yang tiada
henti mendoakan dan mendukung semoga kami selalu sukses seperti yang beliau
harapkan.
m.
Kawan-kawan sejawat yang selalu
membantu proses kami dalam mengabdi.
n.
UKM Pramuka, UKM Penalaran, UKM
Pecinta Alam STKIP PGRI Jombang yang
menjadi titik ledakan kami dalam berinovasi dalam berkarya di masyarakat.
6. REFERENSI
Munadi,Yudhi.
2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Ashari. 2012. Panduan
Rencana Pengajaran Tahfidz Juz ‘AmmaMetode “Khuluqiy”. http://asharilillah.blogspot.com/2012/draf-pqnduan-tahfidz-juz-amma-di-sd.html
. Diakses tanggal 16 September 2014.
Pengertian
Juz’amma. http://blogpaser.wardpress.com/2012/05/07/pengertian-juzamma.html . Diakses tanggal 17 September
2014.
[1]
Cathlin Tedja, “Artikel Budaya Tradisional Indonesia”, diakses dari http://x-4-13-budayatradisionalindonesia.blogspot.html,
pada tanggal 16 September 2014 pukul 14.27
[2]
“Makna Filosofi Permainan Congklak ”, diakses dari http://thefilosofi.blogspot.com/2014/01/makna-filososfi-permainan-congklak-dakon.html,
pada tanggal 13 September 2014 pukul 14.31
[3]
Ashari Juwito,”Panduan Rencana Pengajaran Tahfidz Juz ‘Amma metode
Khuluqiy”, diakses dari http://asharilillah.blogspot.com/2012/12/draft-panduan-tahfidz-juz-amma-di-sd.html,
pada tanggal 16 September 2014 pukul 15.22
[4] Sukis,S.Pd,“Usaha
Mengatasi Masalah dengan Program Kunjungan ke Rumah Siswa”,
diakses dari http://sukisspd.blogspot.com/search/label/artikel.html,
pada 21 September 2015 pukul 10.42
0 comments:
Posting Komentar